Tampilkan postingan dengan label islami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label islami. Tampilkan semua postingan

Cerita tentang landak


Sesama Hewan Landak  tidak mungkin saling merapat satu dengan lainnya.
Duri duri tajam yg mengitari tubuhnya adalah penghalang utama mereka untuk melakukan hal di atas. Bahkan kepada anak kandungnya sendiri....

Ketika musim dingin tiba, membawa hembusan badai salju susul menyusul, serta cuaca dingin yg menggigit tulang, dalam kondisi kritis seperti ini, para landak itu terpaksa saling merapat satu dengan lainnya, demi menghangatkan tubuh-tubuhnya meski mereka harus berjuang menahan perih dan sakitnya duri-duri landak lain yg menusuk,  melukai kulit-kulit mereka.

Jika sekawanan landak itu telah merasakan sedikit kehangatan, segera saja mereka saling menjauh, namun jika  rasa dingin kembali merasuk ke dalam tubuh mereka, mereka akan segera merapat lagi... dan demikianlah seterusnya.

sepanjang malam, landak-landak itu disibukan oleh kegiatan saling menjauh dan saling mendekat.

Merapat terlalu lama akan menimpakan atas mereka benyak luka. Sementara jika mereka saling menjauh dalam waktu yg lama justru bisa saja rasa dingin menewaskan mereka.

Demikianlah keadaan kita manusia dalam hubungan interaksi sosial antara sesama kita dalam hidup ini, tentu tak seorang manusiapun terbebas dari duri-duri (kesalahan) yang mengitari dirinya, demikian halnya orang lain...

Tentu mereka sama sekali tidak akan dapat merasakan kehangatan jika mereka tidak rela bersabar menanggung perihnya duri2 (kesalahan) org lain pada saat saling merapat.

Oleh karena itulah:
Siapa saja yg hendak mencari sahabat tanpa kesalahan, niscaya ia akan hidup sebatang kara.

Dan barang siapa yg ingin mencari pendamping hidup sempurna tanpa kekurangan, niscaya ia akan hidup membujang.

Dan barang siapa yg berusaha mencari saudara tanpa problema, niscaya ia akan hidup dalam pencarian yg tiada akhirnya.

Barang siapa yg hendak mencari kerabat yg ideal dan sempurna, niscaya ia akan lalui seluruh hidupnya dalam permusuhan.

Maka, bersabarlah menanggung perihnya kesalahan orang lain, agar kita dapat mengembalikan keseimbangan dalam.    hidup ini.

Camkanlah ....jika engkau ingin hidup bahagia, jangan menafsirkan segala sesuatu, jangan pula terlalu kritis pada segala hal, serta jangan terlalu jeli meneliti segala sesuatu.

Sebab jika seseorang jeli meneliti asal usul berlian, ia akan mendapti ternyata berlian itu bermula dari bongkahan batu hitam.

nasihat kematian


Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.

Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari.....

Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.
Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!
Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu  akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta.
Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.
Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban,
hal-hal yg disunnahkan,
sedekah rahasia,
merahasiakan amal shalih,
shalat malam,
Semoga saja engkau & aku selamat.

Sidik Jari Kita 15 Abad Lalu, Hari Ini dan Esok.


Menurut para ahli, selain gigi dan test DNA, sidik jari adalah salah satu cara primer untuk memastikan identitas seseorang. Info dari dunia forensik menyebutkan kemungkinan kesamaan sidik jari adalah satu dari dua milyar manusia.

Subhanallah, lima belas abad yang lalu, Allah SWT telah berfirman, " بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ" (Surah al-Qiyamah:4).

Berabad-abad, para ahli tafsir "bingung" menafsirkan ayat tersebut. Mengapa Allah SWT memberi contoh kemampuan-Nya dengan mengembalikan ujung jari manusia pada hari kiamat nanti, yaitu ketika orang-orang kafir mengingkari kebangkitan.

Imam Al-Qurtubi bahkan hanya menafsirkan, "jika pada pengembalian jari saja mampu dilakukan, maka demikianlah pada tulang-belulang."

Penafsiran al-Qurtubi (dan ulama lainnya) itu tentu tidak memuaskan. Namun, setelah Jan Evangelista Purkyně (1787–1869), seorang professor anatomi dari Universitas Breslau, Republik Ceko, menemukan sembilan formula sidik jari, penafsiran ayat "sidik jari" ini menarik untuk dilakukan. Artinya, pada setiap manusia, sidik jarinya berbeda, dan al-Qur'an telah menegaskan itu, yaitu bahwa pada saat kiamat nanti, Allah bahkan mampu mengembalikan manusia hanya dari setiap sidik jarinya. Allahu Akbar!

APAKAH ANDA ORANG SIBUK ???


Ada seorang ulama berguru kepada seorang ulama
Selang beberapa lama, saat dia ingin
melanjutkan belajar ke guru lain.gurunya
berpesan :
"Jangan tinggalkan membaca Al Qur'an ,Semakin banyak baca Al Qur'an urusanmu semakin mudah"
Dan muridnya pun melakukan. Dia
membaca Al Qur'an 3 juz per hari.
Dia menambahkan hingga 10 juz per hari.
Dan urusannya semakin mudah.
Allah yang mengurus semua urusannya.
Waktu  pun
semakin berkah.
Apa yang dimaksud dengan berkahnya waktu?
Bisa melakukan banyak hal dalam waktu sedikit.
Itulah berkah Al Qur'an .
Al Qur'an membuat kita mudah mengefektifkan manajemen waktu.
Bukan kita yang atur waktu⌚ kita, tapi Allah
Padahal teorinya orang yang membaca AlQur'an menghabiskan banyak waktu.
mengurangi jatah kegiatan lain, tapi Allah yang membuat waktunya itu jadi berkah.
Hingga menjadi begitu efektif.
Hidup pun efektif.
Dan Allah akan mencurahkan banyak berkah dan kebaikan pada kita karena
Al Qur'an .
Salah satu berkahnya adalah membuka
pintu kebaikan, membuka kesempatan
untuk amal shalih berikutnya.
Dan Salah satu balasan bagi amal shalih yang
kita lakukan adalah kesempatan untuk amal
baik berikutnya. Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu
Dan sebaliknya waktu yg selalu sibuk shg hanya habis untuk urusan dunia yg terserak, bisa jadi itu adalah tandanya ada yg salah dlm hidup kita,
Barangsiapa yg bangun di pagi hari dan hanya dunia yg di pikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat HAK ALLAH dalam dirinya, maka ALLAH akan menanamkan 4 macam penyakit padanya :
1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya.
2. Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya.
3. Kebutuhan yang tidak pernah merasa terpenuhi.
4. Khayalan yang tidak berujung wujudnya.
[Hadits Riwayat Muslim]

Note :
"Keberkahan waktu yaitu bisa melakukan banyak amal kebaikan dalam waktu sedikit"

 Selamat membaca Alquran dn beraktifitas dg bekal Alquran

Renungan Untuk Aktivis Islam Sebelum Berbagi Konten Sosmed

Hari ini, seiring maraknya penggunaan media sosial, semakin banyak orang menjadi sosialita di dunia maya. Melalui facebook hingga whatsapp, anak SMP hingga ustadz lebih mudah berkomunikasi, berbagi info dan berdiskusi melalui ponsel pintarnya.

Tentu saja hal ini membawa banyak manfaat. Koordinasi dan rapat tak harus bertatap muka. Melalui grup whatsapp, misalnya, rapat online bisa digelar sewaktu-waktu dengan banyak peserta yang tersebar di berbagai tempat.

Ilmu juga mudah disebarkan. Majelis ta'lim tak harus dilakukan dengan duduk bersama di suatu tempat. Seorang ustadz atau ulama bisa menyebarkan dakwah dan ilmunya lebih cepat dan meluas dengan teknologi media sosial.

Persoalannya kemudian, kemudahan berbagi informasi via media sosial ini menjerumuskan sebagian orang dalam tingkah laku ala sosialita. Kaum yang gemar bersosial dan bergaul, menjadi peramai pesta, sumber gosip dan isu hangat di tengah publik.

Dahulu, sosialita hanyalah mereka yang bisa bergaul di kalangan elit. Mereka yang bisa menembus jejaring dunia pesta dan acara yang dihadiri para pesohor. Kini, seiring perubahan zaman, orang bisa menjadi sosialita dengan duduk-duduk di rumah saja.

Caranya? Ia aktif mengikuti media sosial. Lewat twitter, misalnya, ia bisa mengenal dan dikenal oleh banyak orang termasuk para tokoh dan figur publik yang sudah terkenal. Keterkenalan adalah pengaruh yang menular, siapa yang bergaul dengan orang terkenal maka ia akan ikut terkenal juga.

Soal gaul ini, dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah pernah memperingatkan agar seorang Muslim pandai-pandai memilih teman bergaul. Kawan yang baik, kata Rasul, seperti penjual minyak wangi yang membawa semerbak harum ke sekitarnya. Termasuk pada kawannya, kebaikan akan mengiringi seperti aroma parfum yang menyebar ke sekitar.

Sebaliknya, bergaul dengan kawan yang buruk ibarat berkawan dengan pandai besi yang bekerja di tengah kepulan asap dan kilatan bara api. Ia akan terkena jilatan api atau minimal tertular bau sangitnya asap. Terkenal sebagai dai yang menyebarkan ilmu dan kebaikan tentu bermanfaat. Namun, celaka jika dikenal sebagai penyebar isu dan dusta. Mungkinkah?

Berbagi Hoax. Salah satu kebiasaan buruk mereka yang menjadi sosialita adalah menyebarkan informasi tanpa verifikasi. Gosip dan isu pun mudah menyebar, menimbulkan skandal yang merusak nama baik orang lain dan menimbulkan kabut prasangka  di tengah masyarakat.

Rasulullah mengajarkan, bahwa kemampuan memilah info adalah kriteria utama kejujuran. Kata beliau, "Cukuplah seseorang disebut pendusta jika ia menyampaikan apapun yang ia dengar" (HR Muslim).  Jadi, tak harus menyengaja berdusta, orang dianggap berdusta jika ia mudah menyebarkan berita yang didengar tanpa memilah dan memeriksa dahulu faktanya.

Prakteknya hari ini, melalui media sosial, orang mudah sekali berbagi info dan berita yang belum jelas kebenarannya. Tak peduli benar atau dusta, orang cenderung mudah menyebarkannya. Jadilah grup-grup media sosial menjadi ajang menyebarkan informasi yang tak terverifikasi.

Efek buruk ini menjadi berlipat ganda jika sosialita yang menyebarkan info itu adalah seorang ustadz atau dai. Jenis manusia yang selama ini dipercaya oleh masyarakat. Ustadz dan dai dianggap terpercaya karena mereka biasanya menghindari dusta.

Namun terkadang, di dunia media sosial yang interaksinya tak langsung berhadapan muka, para ustadz dan dai pun mudah tergelincir. Mereka membagikan info yang belum jelas sumber dan faktanya. Mereka berpikir, "Saya cuma men-share info saja. Nanti orang lain pasti tak langsung percaya dan tabayyun dulu."
Ia lupa bahwa kebanyakan orang yang awam mencukupkan diri dengan "kata Ustadz Fulan." Mereka malas, atau tak mampu, menggali dan memverifikasi info dan ilmu sesuai kaidah syar'i. Maka info yang belum jelas pun menyebar luas, dan celakanya, diberi embel-embel "dari Ustadz Fulan."

Isu itu pun menguat berlipat ganda. Bahkan orang yang kritis pun bisa tertipu olehnya karena sanadnya dikuatkan oleh seorang ustadz. Mungkin baiki hasilnya kalau isinya benar, tetapi celaka akibatnya jika ternyata isinya hoax alias tipuan.

Mudahnya Berdusta. Kembali pada kaidah hadits Nabi bahwa "menyebar info sembarangan adalah sifat pendusta,"  hal itu hari ini sangat mudah dilakukan. Cukup sekali pencet keypad atau layar sentuh, ting!, berita langsung menyebar. Mudah sekali berbagi informasi dengan teknologi media sosial hari ini.
Artinya, mudah sekali menebar kabaikan namun juga sangat mudah menyebarkan kedustaan. Semakin murahnya ponsel pintar membuat gelar pendusta mudah disematkan pada mereka yang suka berbagi informasi apapun yang mereka dapatkan. Padahal ada kewajiban memastikan kebenarannya atau memperjelas sumbernya sebelum menyebarkan berita.

Dahulu ada istilah "mulutmu harimaumu," lisan yang tak dijaga bisa mencelakakan pemiliknya seperti harimau yang memakan pawangnya. Kini tak harus pakai mulut, sentuhan jari pun bisa berefek sama, bahkan lebih dahsyat. Tak berlebihan jika hari ini dikatakan "jarimu monstermu."

Berpikirlah dahulu sebelum mengetuk tombol share di ponsel kita. Jangan sampai ketukan jari kita menjadikan kita pendusta di mata Rasulullah. Kritisi dahulu, pastikan kebenarannya sebelum disebarkan. Jangan tergoda menjadi yang "terdepan mengabarkan" namun justru mengaburkan kebenaran. Jangan tergiur dengan embel-embel "raih amal saleh dengan menyebarkannya" sebelum tahu valid tidaknya konten tersebut.
Nasehat  yang sama juga berlaku bagi media Islam. Jika para wartawannya tak melakukkan tugas dengan baik, di antaranya menjalankan tabayyun dan verifikasi informasi, maka berita dusta akan mudah menyebar dan dipercaya. Pasalnya yang menyebarkannya adalah media Islam yang dianggap terpercaya.
Berita  itu seperti api, ia cepat padam jika membakar kayu yang basah. Namun ia akan cepat menyebar dan membesar jika kayunya kering. Orang yang dikenal pendusta adalah kayu basah, sementara mereka yang dianggap terpercaya adalah kayu yang kering.

Isu hoax akan mudah hilang jika beredar dan diedarkan oleh para pendusta. Namun, ia bisa menyebar luas jika disampaikan oleh orang yang dipercaya. Maka berhati-hatilah wahai para ustadz dan dai, jangan sampai terjerumus menjadi sosialita pendusta. Hati-hatilah dengan jarimu!

Ternyata cuma 1,5 jam saja kita hidup di dunia ini



Mari kita lihat berdasarkan Al-Quran sebagai sumber
kebenaran absolut.

1 hari akhirat = 1000 tahun .. (QS. Al-Hajj:47)
24 jam akhirat = 1000 tahun ..
3 jam akhirat = 125 tahun .....
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun ..


Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.

Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Jannah atau Naar. beritut ini dalilnya:

  • Cuma satu setengah jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah. (QS.Ath-Thur:48, Az-Zumar:10)
  • Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita harus menahan nafsu dan mengganti dengan sunnah-Nya. (QS. Yusuf:53, Al-Ahzab:38)
  • "Satu Setengah Jam" sebuah perjuangan yang teramat singkat dan Allah akan mengganti dengan Jannah Allah. (QS.At-Taubah:72, Al-Bayyinah:8)
  • Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti. (QS. Al-Hasyr:18, Asy-Syura:20, Ali-Imron:148, Al-Qashas:77)
  • Allah nyatakan: "Kamu tidak tinggal (dibumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." (QS.Al-Mu'minuun:114)

Semoga bermanfaat artikel ini dapat bermanfaat bagi anda.

Memahami Syiah dengan Perspektif Persia


Syiah, fenomena agama yang tumbuh besar di Iran, selama ini kita kenal dalam perspektif sejarah versi Islam, bahwasanya ia lahir tak terlepas dari kontribusi Abdullah bin Saba.

Perspektif Saba yang diidentifikasi sebagai Yahudi yang menyamar sebagai muslim kemudian membuat kekacauan dari dalam, umum kita dengar dalam ceramah-artikel tentang sejarah lahirnya Syiah.

Sementara hampir semua kita terlupakan atau tidak memahami keterkaitan Persia yang begitu intensif terlibat dalam lahirnya beragam pemikiran dan doktrin di dalam syiah itu sendiri.
Sebelum memperbincangkan syiah, marilah kita kenal lebih dulu tentang Persia, sebuah imperium digdaya yang telah berusia 1000 tahun namun runtuh dan lenyap dari muka bumi hanya dalam 10 tahun setelah wafatnya Rasulullah.

Semasa hidup Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, telah disampaikan surat seruan pada tiga raja untuk masuk Islam.

Pertama raja Mesir merespon dengan mengirim hadiah pada Nabi. Kedua raja Romawi Timur, Bizantium yang beribukota Konstantinopel, merespon sekedarnya. Adapun surat ketiga pada kaisar Persia, ia merobok-robek surat Nabi karena merasa terhina, Islam-Arab yang baru lahir dengan wilayah kecil namun lancang memaksa pemimpin negara adidaya Persia untuk masuk Islam. Mendengar surat tercabik, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lantas berujar, kerajaan Persia juga akan tercabik-cabik sebagaimana ia merobek suratku.

Sepeninggal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar ash-Shidiq radhiyallahu 'anhu memimpin selama 2 tahun, Persia mulai mengganggu wilayah perbatasan kedaulatan muslimin. Abu Bakar lantas mengirimkan Khalid bin Walid radhiyallahu 'anhu (salah satu sahabat korban caci-maki Syiah) menjawab tantangan Persia.
Panglima perang Khalid yang mendapat gelar syaifullah (pedang Allah) oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini berhasil mengalahkan setiap pertempuran dengan pasukan kekaisaran Persia yang jumlahnya selalu lebih banyak dari muslim. Lebih 100.000 tentara Persia tewas akibat bentrok dengan pasukan Khalid. Artinya lebih 50.000 istri dan anak dari tentara Persia yang tewas, bersedih, marah dan dendam pada Khalid.
Belum selesai Persia tumbang, Khalid dipindah ke medan Syiria menghadapi pasukan besar Bizantium yang juga takluk di bawah kilatan pedang Khalid bin Walid. Khalifah Abu Bakar wafat digantikan Umar bin Khathab radhiyallahu 'anhu selaku khalifah. Umar radhiyallahu 'anhu menunjuk Saad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu dalam perang penentuan yang menghancurkan Persia selama-lamanya. Umar radhiyallahu 'anhu wafat ditusuk belati beracun saat memimpin sholat oleh Abu Lulu. Abu Lulu'ah, MAJUSI yang berpura-pura masuk Islam, menyimpan DENDAM pada Umar yang pada masa kepemimpinannya membuat IMPERIUM PERSIA BERUSIA 1000 TAHUN lenyap dari muka bumi. Abu Lulu'ah kini menjadi pahlawan umat Syiah (harusnya pahlawan Persia), dan makamnya sangat dihormati. Inilah salah satu koneksinya Syiah-Persia.

Jadi sebab utama Umar dicaci maki Syiah adalah karena dosa Umar menghancurkan Persia.
Adapun kesalahan-kesalahan Umar terhadap Nabi dan Ali radhiyallahu 'anhu yang dikemukakan Syiah hanya rekayasa untuk memperkuat doktrin dosa besar atau kafirnya Umar versi Syiah.
Persia dengan agama Majusi dan kitab Zoroaster telah melekat ratusan tahun pada jutaan penduduknya. Tentu saja menyisakan pengikut fanatik yang menyimpan dendam teradap Islam, Arab dan tokoh-tokohnya. Salah satu kultur agama Persia yakni memposisikan kaisar dan keturunannya sebagai dewa atau tuhan. Hal serupa yang kita temukan pada agama Syiah, bukanlah suatu kebetulan, namun hasil kristalisasi antara pendukung Ali (syiah) dan pembenci Arab (Persia).

Mari kita simak bagaimana proses penyatuan Syiah dan Persia. Kaisar terakhir Persia, Yazdajir, yang terbunuh saat melarikan diri ke arah Afghanistan, menyisakan putri bernama Syahrbanu (versli lain Ghazalah) yang ditawan pasukan muslimin. Putri Kaisar ini lalu diberikan kepada Husain bin Ali radhiyallahu 'anhu, cucu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Putri turunan dari dewanya Persia ini kemudian dinikahi Husain. Pasangan ini kemudian melahirkan Ali bin Husain yang sangat terkenal sebagai Zainal Abidin, ahli ibadah si ahli sujud.

Dari Zainal Abidin dan keturunan inilah kemudian dimulai sejarah imam-imam besar Syiah yang sangat diagungkan bahkan melebihi Nabi, sebagaimana mereka dahulu mendewakan kaisar mereka.
Kita bisa melihat kesamaan model kultur pada sebagian masyarakat Jawa Muslim dimana sebagian masih mempertahankan adat istiadat kejawen dan sejenisnya. Apalagi kerajaan mendunia sekelas Persia yang memiliki kultur fanatik dan mitos-mitos yang melekat di hati.

Hal ini berbeda dengan Bizantium yang materialistis sehingga takluknya Konstantinopel tidak menyisakan sisa-sisa kultur fanatik keagamaan seperti Persia. Syiah pada awalnya sangat sedikit dan lemah.
Paska pembantaian Karbala yang melahirkan dramatisasi emosional pembantaian Husain bin Ali suami dari putri dewa, melahirkan ratapan dan kesedihan mendalam seluruh umat Islam.
Peristiwa Karbala terjadi karena pengkhianatan syiah sendiri, mereka mengundang Husain, saat Husain ditengah jalan lalu mereka batalkan sendiri undangan tersebut karena takut mati.
Dimana pembelaan syiah terhadap panutannya?
Seluruh tabiin berusaha mencegah Husain ke Kufah hingga berita wafatnya Husain datang membawa kesedihan pada seluruh umat Islam.

Sisa-sisa syiah dalam jumlah kecil yang membenci kekhalifahan Umayah bertemu dengan sisa-sisa Persia yang membenci Arab/Islam kemudian mengkristal dalam pemahaman dan kultur dalam satu simbol, Syiah.
Pada abad 11 Masehi, masa-masa Perang Salib dan sebelumnya, Dinasti Fatimiyah di Mesir menetapkan Syiah sebagai agama resmi, dan secara formal telah menetapkan kewajiban mencaci-maki para sahabat dan istri Nabi dalam setiap khutbah Jumat dan ceramah. Bersyukur, Shalahuddin alAyyubi menaklukkan Mesir di abad ke-12, mengembalikan Islam sebagai agama negara dan menghapus doktrin caci-maki sahabat pada khutbah dan ceramah Syiah.

Pada abad ke 15 Masehi berdirilah dinasti Safawi di Persia yang kuat dengan Syiah sebagai agama negara. Setidaknya Kekhalifahan Utsmaniyah berhasil membendung Safawi dari upaya menguasai Timur Tengah. Era Safawi inilah yang menjadi landasan kokoh terbentuknya Iran modern dengan Syiah sebagai agamanya.
Kultur ibadah terwariskan turun-temurun mendewakan keturunan Husain-Syahrbanu, sehingga beriman kepada imam-imamnya menjadi salah satu rukun syahadat wajib.

Memposisikan imamnya sebagai sosok yang ma'shum (tidak pernah berdosa atau bersalah).
Dan menetapkan kafir bagi yang tidak beriman kepada imam-imam Syiah Persia.
Kini Iran dengan jutaan umat Syiah telah memiliki tempat suci sendiri di Karbala yang mereka tetapkan sebagai tandingan Ka'bah versi Syiah. Dalam setiap khutbah dan cerama di Iran sebagaimana biasa, wajib untuk mencaci-maki sahabat dan istri tercinta Nabi, Siti Aisyah radhiyallahu 'anha yang pernah berkonflik dengan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu dalam Peristiwa Jamal karena fitnah dan kesalahpahaman. Selain punya Ka'bah sendiri, Syiah pun memiliki 'Qur'an' sendiri versi mereka.

Inilah warisan dari sisa-sisa Persia yang masih memiliki kebanggaan sebagai penduduk dari kerajaan imperium besar yang pernah berjaya di seluruh dunia. Sisa-sisa Persia yang menggunakan Syiah sebagai topeng dan doktrin ajaran Islam yang dileburkan dengan Majusi-Zoroaster, lahirlah Syiah.

nasihat hidup bahagia secara islami






berikut ini adalah nasihat untuk anda agar mendapatkan hidup bahagia secara islami:




0- Mulailah harimu den sholat Shubuh dan doa pagi agar anda mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan.
1. Selalulah beristighfar agar syetan bunuh diri karena itu.
2. Jangan putus berdoa karena ia merupakan tali keberhasilan.
3. Ingat bahwa semua kata-kata itu dicatat malaikat.
4. Optimislah kendatipun anda berada di tengah badai.
5. Keindahan jemari adalah saat ia memainkan biji tasbih.
6. Jika anda banyak galau, katakan La ilaha illallah.
7. Belilah doa orang fakir dan cinta orang miskin dg beberapa rupiah.
8. Sebuah sujud yg panjang dan khusyu' lebih baik daripada istana yg megah.
9. Berpikirlah sebelum mengeluarkan kata-kata, sebab satu kata bisa saja membunuhmu.
10. Waspadalah terhadap doa orang yg terdzalimi dan air mata orang yg terhalangi.
11. Sebelum membaca buku dan majalah, bacalah Al-Qur-an
12. Jadilah penyebab bagi istiqomahnya keluargamu.
13. Berjuanglah melawan jiwamu untuk taat, sebab jiwa itu cenderung memerintahkan kejahatan.
14. Cium telapak tangan kedua orang tuamu, niscaya akan mendapatkan keredhaan.
15. Pakaian usangmu itu, adalah baru bagi orang fakir.
16. Jangan marah, hidup ini lebih pendek dari yg anda bayangkan.
17. Disamping ada Yang Mahakuat dan Mahakaya, Dialah Allah Azza wa Jalla.
18. Jangan anda tutup pintu ijabah dg maksiat.
19. Shalat adalah hal terbaik yg membantumu mengatasi musibah dan masalah.
20. Jauhilah prasangka buruk, itu akan membuatmu nyaman lalu anda bisa istirahat dg tenang.
21. Penyebab semua kegundahan adalah berpaling dari Allah, segeralah menghadap kepadanya.
22. Shalatlah dg shalat yg nanti akan membersamaimu masuk kuburmu.
23. Jika anda mendengar orang menggunjing, katakan, bertakwalah kepada Allah.
24. Baca selalu surah Tabarak. Dia merupakan penyelamat.
25. Orang terlarang adalah yg kehilangan shalat khusyu' dan air mata.
26. Jangan anda balas orang mukmin yg lalai dg menyakitinya.
27. Jadikan semua cinta untuk Allah dan Rasul-Nya.
28. Maafakan orang yg menggunjingmu, sebab ia telah memberimu kebaikannya.
29. Shalat, tilawah, dan zikir, adalah kalung mewah yg menghiasi dadamu.
30. Siapa mengingat panasnya neraka, ia bisa bersabar terhadap godaan maksiat.
31. Selama malam segera berlalu, pastilah luka akan sembuh, petaka segera pergi, dan kesulitan berakhir.
32. Jauhi 'katanya dan katanya', sebab di depanmu ada amal yg menggunung.
33. Shalatlah dg khusyuk, sebab selain shalat adalah sepele.
34. Letakkan mushaf di kepalamu, sebab membaca satu ayat lebih baik daripada dunia dan seisinya.
35. Hidup ini indah, tapi anda dengan keamanan anda jauh lebih indah.

mudah-mudahan hidup anda menjadi lebih bahagia... Amiiiiiin.........

hikmah berkumpul dengan orang sholeh

Imam ibnul qayyim rahimahullah berkata:
"Berkumpul dengan orang-orang yang sholeh akan mengubahmu dari enam hal kepada enam hal, yaitu:
1. Dari keraguan (dalam perkara agama) menjadi yakin.
2. Dari sikap riya' menjadi ikhlas dalam beribadah.
3. Dari lalai untuk berdzikir menjadi senantiasa berdzikir.
4. Dari ambisius dunia menjadi cinta akhirat.
5. Dari sifat sombong menjadi penuh tawadhu'.
6. Dari niat yang buruk dalam berbicara menjadi senantiasa memberi ikhlas memberi nasihat.

Ya Allah anugerahkanlah kepada kami teman-teman yang sholeh...
"Seseorang tanpa teman yang sholeh maka bagaikan tangan yang tak memiliki jari"

Lima Peringatan Alloh bagi manusia

Diriwayatkan dari Ibnu Umar رضي اللَّه عنه , ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه و سلم pernah berdiri di hadapan kami lalu bersabda:
"Wahai sekalian Muhajirin, lima perkara apabila menimpa kalian, dan aku berlindung kepada Allah dari kalian menjumpainya:
Tidaklah merebak perbuatan keji (seperti zina, homo seksual, pembunuhan, perampokan, judi, mabuk, narkoba dan lainnya.) di suatu kaum sehingga mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan merebak di tengah-tengah mereka wabah penyakit tha'un dan kelaparan yang tidak pernah ada ada pada generasi sebelumnya.Tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan kecuali akan disiksa dengan paceklik panjang, susahnya penghidupan, dan kezaliman penguasa atas mereka.
Tidaklah mereka menahan membayar zakat kecuali hujan dari langit akan ditahan dari mereka. Dan sekiranya bukan karena hewan-hewan, manusia tidak akan diberi hujan.
Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan janji Rasul-Nya, kecuali akan Allah jadikan musuh mereka (dari kalangan kuffar) menguasai mereka, lalu ia merampas sebagian kekayaan yang mereka miliki. Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka (kaum muslimin) berhukum dengan selain Kitabullah (Al Qur'an) dan menyelisihi apa-apa yang Allah turunkan (syariat Islam), kecuali Allah timpakan permusuhan di antara mereka."
[ HR. Ibnu Majah dan Hakim, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam ash-Shahihah no.106].

Kisah sebuah desa yang hilang

Sebuah musibah tentang terbenamnya Dukuh Legetang di tahun 1955.

Dukuh Legetang adalah sebuah dukuh makmur yang terletak tak jauh dari dataran tinggi Dieng-Banjarnegara, sekitar 2 km di sebelah utaranya. Penduduknya cukup makmur. Mereka adalah para petani sukses. Mereka bertani kentang, kobis, wortel dll. Tetapi sayangnya melimpahnya materi tersebut tak diiringi dengan kesyukuran. Mereka seakan lupa diri.

Berbagai kesuksesan duniawi yang berhubungan dengan pertanian menghiasi dukuh Legetang. Misalnya apabila di daerah lain tidak panen tetapi mereka panen berlimpah. Kualitas buah/sayur yang dihasilkan juga lebih dari yang lain. Namun barangkali ini merupakan "istidraj" (disesatkan Allah dengan cara diberi rizqi yang banyak dan orang tersebut akhirnya makin tenggelam dalam kesesatan). Masyarakat dukuh Legetang umumnya ahli maksiat dan bukan ahli bersyukur. Perjudian disana merajalela, begitu pula minum-minuman keras (yang sangat cocok untuk daerah dingin). Tiap malam mereka mengadakan pentas Lengger (sebuah kesenian yang dibawakan oleh para penari perempuan, yang sering berujung kepada perzinaan). Anak yang kimpoi sama ibunya dan beragam kemaksiatan lain sudah sedemikian parah di dukuh Legetang.

Pada suatu malam turun hujan yang lebat dan masyarakat Legetang sedang tenggelam dalam kemaksiatan. Tengah malam hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara "buum", seperti suara benda yang teramat berat berjatuhan. Pagi harinya masyarakat disekitar dukuh Legetang yang penasaran dengan suara yang amat keras itu menyaksikan bahwa Gunung Pengamun-amun sudah terbelah (bahasa jawanya: tompal), dan belahannya itu ditimbunkan ke dukuh Legetang. Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah itu bukan hanya rata dengan tanah, tetapi menjadi sebuah gundukan tanah baru menyerupai bukit. Seluruh penduduknya mati. Gegerlah kawasan dieng… Seandainya gunung Pengamun-amun sekedar longsor, maka longsoran itu hanya akan menimpa dibawahnya. Akan tetapi kejadian ini bukan longsornya gunung. Antara dukuh Legetang dan gunung Pengamun-amun terdapat sungai dan jurang, yang sampai sekarang masih ada. Jadi kesimpulannya, potongan gunung itu terangkat dan jatuh menimpa dukuh Legetang. Siapa yang mampu mengangkat separo gunung itu kalau bukan Allah?

"Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang dilangit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?" (QS Al Mulk 67: 16).

Kini diatas bukit bekas dukuh Legetang dibuat tugu peringatan. Ditugu tersebut ditulis dengan plat logam:
"TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN PADA TG. 16/17-4-1955″

Sungguh kisah tenggelamnya dukuh Legetang ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa Azab Alloh yang seketika itu tak hanya terjadi di masa lampau, di masa para nabi, tetapi azab itu pun bisa menimpa kita di zaman ini. Bahwa sangat mudah bagi Alloh untuk mengazab manusia-manusia durjana dalam hitungan detik. Andaikan di muka bumi ini tak ada lagi hamba2 yang bermunajat di tengah malam menghiba ampunan-Nya, mungkin dunia ini sudah kiamat. Kita berhutang budi kepada para ibadurrahman, para hamba Alloh yang berjalan dengan rendah hati, tak menyombongkan dirinya. Mereka senantiasa bersujud memohon ampunan-Nya. Ya, semua makhluq di bumi berhutang budi kepada mereka. Meski keberadaan mereka terkadang tak dianggap, hanya dipandang sebelah mata oleh manusia, tetapi sesungguhnya mereka begi
tu dikenal oleh penghuni langit. Mereka begitu tulus menghamba pada-Nya, berusaha menegakkan kalimat-Nya di muka bumi ini. Mereka tak pernah mengharapkan imbalan dari manusia, karena imbalan dari Alloh lebih dari segalanya. Karena doa dan tangisan merekalah azab masih ditahan....Kita harus berterimakasih kepada mereka.....

Tentang MISTIK

DUNIA MISTIK

01. Hakikat Mistik
Mistik adalah suatu fenomena yang terlahirkan dari alam gaib ke alam nyata  hasil dari persekutuan antara manusia dengan setan melalui penyembahan atau peribadatan dengan ritual tertentu yang dilakukan oleh manusia (dukun, paranormal dan yang sejenisnya) untuk setan yang dengan sendirinya pada posisi ini sudah dipertuhankan oleh sang manusia, "Di sinilah letak kesyirikan dari mistik".

Penyembahan atau peribadatan yang dilakukan oleh sang dukun kepada setan tidak terbatas hanya pada sembah sujud atau pemberian sesajen  saja, akan tetapi juga bisa dilakukan dengan melakukan hal-hal lain, seperti penghinaan kepada figur-figur suci Islam, ayat-ayat Al-Qur'an misalnya dengan cara mengotorinya atau menulisnya secara terbalik atau menginjak-injaknya dan lain-lainnya.

Mistik bisa berbentuk:
1. Informasi dari pihak gaib yaitu setan (seperti ramalan dan yang sejenisnya).

2. Hal-hal yang mempengaruhi pemikiran dan panca indera (seperti pelet, hipnotis dan pengadaan sesuatu tanpa asal muasal yang rasional).

3. Hal-hal yang menyebabkan kemudaratan tertentu dari penyakit sampai kematian (seperti teluh, santet, tenung dan yang sejenisnya).

4. Atau bentuk-bentuk lainnya yang sejenis.

DUNIA MISTIK-02

02. Macam2 Kesyirikan Mistik
Seluruh bentuk mistik tidak mungkin didapatkan tanpa kesyirikan yaitu melakukan peribadatan kepada setan dalam berbagai bentuk.

Di dunia islam kabanyakan para tukang sihir memakai kamuflase dengan mempergunakan ayat2 alquran.

Berikut adalah beberapa bentuk mistik dan amal2 kesyirikan yang dilakukan untuk mendapatkannya.

1. Sihir
Dengan mempersembahkan peribadatan tertentu kepada setan,
maka seseorang bisa mendapatkan bantuan setan untuk mendapatkan hal-hal tertentu yang diinginkannya. Seperti;

1. Menceraikan antara sepasang suami istri,
2. Menjadikan seorang benci kepada selainnya atau sebaliknya,
3. Menjadikan seseorang mencintai orang lain,
4. Menyebabkan timbulnya suatu penyakit pada seseorang,
5. Mengelabui pemandangan dan lain-nya.

"Tetapi semua itu tidak bisa terwujudkan tanpa izin Alloh".

DUNIA MISTIK 03

03. Ada banyak jenis sihir, di antaranya adalah:
a)Teluh merupakan ilmu setan untuk mencelakakan orang lain atau pihak lawan.

b)Sihir mahabbah (penarik cinta/pelet). Rosululloh  bersabda:
"… at-Tiwalah adalah syirik" (HR. Ahmad, Abu Dawud dengan sanad yang shohih).

At-Tiwalah adalah sesuatu yang digunakan seorang wanita agar selalu dicintai suaminya. "Perbuatan ini adalah syirik"

c)Susuk: adalah jarum emas, intan, dan sebagainya yang dimasukkan ke dalam kulit, bibir, dahi, dan sebagainya disertai mantra agar tampak menjadi cantik, tampan, menarik, manis, dan sebagainya.

"Teluh, pelet atau gendam dan susuk termasuk perbuatan syirik".

Rosululloh bersabda:
"Barangsiapa membuat suatu ikatan, kemudian meniupnya, maka dia telah melakukan sihir. Dan barangsiapa yang melakukan sihir, maka telah berbuat syirik." (HR. Nasa'i No. 4011)

DUNIA MISTIK 04.

Jenis mistik ke-2:
Pemujaan:
Pemujaan (pesugihan) adalah mempersembahkan sesuatu dalam bentuk apapun juga kepada makhluk gaib (setan) dari bangsa jin untuk mencapai suatu tujuan.

Sesuatu yang dimaksud di atas bisa dalam banyak bentuk di antaranya:
1. sesajen,
2. kurban,
3. tumbal,
4. pengkeramatan benda-benda pusaka karena hal-hal gaib, dan lain-lainnya.

"Hal-hal yang disebutkan di atas adalah suatu kesyirikan nyata yang tidak ada keraguan padanya dan tidak ada perbedaan pendapat di antara kaum muslimin".

DUNIA MISTIK 05.

05. Jenis mistik ke-3,
Hipnotis:
Hipnotis merupakan salah satu jenis sihir yang mempergunakan bantuan jin agar si pelaku hipnotis dapat menguasai seorang korban.

Setelah menguasai sang korban maka sang pelaku hipnotis (dukun hipnotis) bisa mengendalikan sang korban menurut keinginannya.

Waktu itu, jin (setan) yang membantu sang dukun menjadi dalang dari semua gerak-gerik sang korban bahkan menjadikan dia tidak menyadari apa-apa yang terjadi di sekelilingnya atau tidak berdaya untuk berbuat sesuatu dengan kehendak nya sendiri.

Hipnotis adalah suatu kesyirikan dan amal setan walaupun pada tahun-tahun terakhir diekspos sebagai suatu sarana atau cara dalam banyak hal seperti pengobatan, pendidikan dan lain-lainnya.

Pemakaian hipnotis untuk tujuan apapun juga adalah suatu kesyirikan yang mengeluarkan pelakunya dari Islam dan  menjadi kafir.

Jadi seorang dukun hipnotis adalah seorang musyrik kafir walaupun mengaku beragama Islam, walaupun rajin beribadah.

isi surat al hujurot ayat 13


  1. manusia di ciptakan dalam 2 jenis yaitu laki-laki dan perempuan.
  2. terbaginya manusia dalam suku bangsa yang berbeda-beda adalah untuk saling mengenal dan berkasih sayang.
  3. kita tidak boleh membedakan suku bangsa.semua manusia adalah sama kecuali yang paling bertakwa kepada ALLAH SWT.
  4. ALLAH SWT mengetahui segala perbuatan manusia

isi surat al maidah ayat 3


  1. larangan makan bangkai,darah,daging babi,binatang bisembelih tanpa basmalah,hewa mati tercekik,di pukul,jatuh,di tanduk dan yang di terkam binatang buas kecuali yang sempat di sembelih.
  2. larangan mengundi nasib (berjudi).
  3. penjelasan tentang wahyu terakhir.

hikmah zakat

berikut ini adalah diantara hikmah zakat, yaitu:

1.menghindari kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin
2.alat pembersih harta dan untuk menghindari dari sifat tamak
3.dukungan moral kepada mualaf
4.untuk pengembangan potensi umat islam
5.ungkapan rasa syukur kepada allah SWT