Sidik Jari Kita 15 Abad Lalu, Hari Ini dan Esok.


Menurut para ahli, selain gigi dan test DNA, sidik jari adalah salah satu cara primer untuk memastikan identitas seseorang. Info dari dunia forensik menyebutkan kemungkinan kesamaan sidik jari adalah satu dari dua milyar manusia.

Subhanallah, lima belas abad yang lalu, Allah SWT telah berfirman, " بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ" (Surah al-Qiyamah:4).

Berabad-abad, para ahli tafsir "bingung" menafsirkan ayat tersebut. Mengapa Allah SWT memberi contoh kemampuan-Nya dengan mengembalikan ujung jari manusia pada hari kiamat nanti, yaitu ketika orang-orang kafir mengingkari kebangkitan.

Imam Al-Qurtubi bahkan hanya menafsirkan, "jika pada pengembalian jari saja mampu dilakukan, maka demikianlah pada tulang-belulang."

Penafsiran al-Qurtubi (dan ulama lainnya) itu tentu tidak memuaskan. Namun, setelah Jan Evangelista Purkyně (1787–1869), seorang professor anatomi dari Universitas Breslau, Republik Ceko, menemukan sembilan formula sidik jari, penafsiran ayat "sidik jari" ini menarik untuk dilakukan. Artinya, pada setiap manusia, sidik jarinya berbeda, dan al-Qur'an telah menegaskan itu, yaitu bahwa pada saat kiamat nanti, Allah bahkan mampu mengembalikan manusia hanya dari setiap sidik jarinya. Allahu Akbar!

0 komentar:

Posting Komentar